Saturday, February 8, 2014

Raih Kehormatan dan Kebaikan dengan Al Qur'an

(Taujih DR Ahzami Sami'un Jazuli pada khataman qur'an ODOJ 873 di Masjid An Nur Graha Indah)

وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ ۖ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ

"Dan Sungguh, Al Qur'an itu benar-benar suatu kehormatan bagimu dan bagi kaummu, dan kelak kamu akan dimintai pertanggungjawaban." (QS 43:44)

Ummatal qur'an hafidzokumulloh,

Nikmat terbesar dalam hidup adalah Al Qur'anul Karim. Kaum muslimin yg selalu berinteraksi dengan Al Qur'an mendapat kedudukan yg sangat istimewa.

Wa innahu ladzikrullaka, ladzikrullaka bermakna lasyarfun laka/kehormatan untukmu, dan kaummu dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban.

Ibrohnya:

1. Al Qur'an adalah kehormatan dan tanggung jawab. Kehormatan seluruh kaummu adalah siapa yg terbaik dalam interaksinya dengan Al Qur'an.

Sebagaimana: Khoirukum man ta'allamal wa 'allamahu.  Belajar Al Qur'an dan mengajarkannya. Atau Man 'amilalquran wa 'allamah.
Al Qur'an  juga merupakan masuliyah, tanggungjawab kita kepada Allah Swt, sejauh interaksi kita terhadap Al Qur'an.

Alhamdulillah kita dipilih untuk selalu berinteraski dengan Al Qur'an, di antaranya melalui sarana ODOJ (One Day One Juz) ini.

2. Al Khoiriyatu bada'at minal quran: kebaikan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dimulai dengan Al Qur'an.

Orang sejahat apapun kalau sudah mulai berinteraksi dengan Al Qur'an, membaca dan seterusnya, akan berubah menjadi orang yang lebih baik.

Contoh sahabat Umar bin Khothob, sebelum masuk islam, sebelum berinteraksi dengan Al Qur'an, beliau banyak melakukan kejahiliyahan: anak perempuannya dibunuh, membuat Tuhan dari manisan/berhala untuk disembah, ketika lapar, Tuhannya dimakan.

Umar berniat membunuh Nabi Muhammad tapi ketika mendapat informasi bahwa saudara perempuannya dan iparnya sudah menjadi pengikut Muhammad SAW, berubah ingin membunuh saudara dan iparnya tersebut. Ketika sampai di tempat persembunyian kaum muslimin, Umar bin Khothob mendengar tilawah Al Qur'an, surat Thoha, Umar berubah beliau masuk Islam.

Setelah masuk islam beliau menjadi pejuang Al Qur'an, beliau menjadi pemimpin yang keadilan termasyhur, tidak hanya kepada manusia, bahkan tumbuh-tumbuhan:
"Seandainya sehelai daun jatuh di negeri Irak disebabkan negara tidak mengurusnya, Umar bertanggungjawab."

Oleh karena itu, kalau kita ingin memperbaiki diri dan pemimpin mulailah dengan Al Qur'an. Kita lembutkan hati kita dengan berinteraksi dengan Al Qur'an.

Lau anzalna hadzal qur'an 'ala jabalin laroaitahu khosyi'an mutashoddi'an min khosyatillah.

Gunung bisa hancur, berubah dengan Al Qur'an, oleh karena itu kalau ada orang tidak berubah dengan Al Qur'an, siapa yang hatinya lebih keras?

Bidayatul khoir, meningkatkan kebaikan dimulai dengan Al Qur'an.

3. Ahli Al Qur'an di dalam Islam mendapat awlawiyat, diutamakan. Ketika di masjid belum ada imam, mau sholat berjamaah, siapa yg paling berhak menjadi imam? Ahlul qur'an.

Pertemuan semacam ini tidak sekedar tatsqif/penambah wawasan, harus jadi arahan untuk diamalkan.

4. Supaya tidak terjebak dalam juz'iyah (parsial), orang yang ahlul quran adalah orang yg berjihad di jalan Alloh.

Ketika Rasul wafat, digantikan sahabat Abu Bakar Ash Shidiq, masalah utama saat itu adalah: murtad, munculnya nabi palsu, orang mulai tidak mau membayar zakat.

Sahabat Abu Bakar. r.a. yang berperangai lemah lembut, ketika berhadapan dengan kondisi tersebut,  kebijakan yang beliau ambil perangi orang yang murtad, nabi palsu dan orang yang tidak membayar zakat.

Juga setelah dalam peperangan ada 70 penghafal Qur'an yang syahid di medan jihad, maka Umar r.a. mempunyai ide agar Al Qur'an dibukukan, karena saat itu terserak di banyak tempat.

Sahabat Abu Bakar awalnya menolak, ini bid'ah, tidak ada di jaman nabi. Namun setelah terjadi dialog dan Allah berikan syarhu sodr/kelapangan dada, Abu Bakar r.a.  menerima masukan dari Umar bin Khothob r.a.

Ketika kita dan anak keturunan kita berinteraksi dengal Al Qur'an, melalui tilawah, tadabbur, tahfidz, mengamalkan dan mendakwahkan Al Qur'an,  jangan lupa berjihad di semua sektor kehidupan (politik, ekonomi, pendidikan dsb). Perjuangan kita harus utuh.

Wallohu a'lam bishowab.

No comments:

Post a Comment