Siang yg basah. Hujan yg baru berhenti menyisakan dingin yg sempurna. Dingin. Pdhl ini Jakarta. Utara pula.
Lalu lintas jln kramat jaya di bilangan Koja tak terlalu ramai. Mungkin
krn hujan dan hari libur membuat warga lbh suka menghabiskan waktu di
rumah. Pun bgtu jg sbnrnya aku. Namun janji dg sepasang muda mudi
mengantarku kesini.
Aku terpekur di teras masjid Jakarta
Islamic Center. Bangunan bercat putih yg didominasi ornamen berbentuk
persegi delapan ini seakan hadir utk
menutupi kisah kelam masa lalu dari daerah yg populer disebut Kramat
Tunggak. Di luar gerbang masjid msh tampak bbrp bangunan rmh yg dulu
dijadikan tempat transaksi2 nista.
Disinilah aku skrg. Memenuhi
jnji pertemuan dg sepasang muda-mudi yg --berdasarkan obrolan via
telp-- ingin jg mengukir sejarah kehidupan di tempat ini.
Muda-mudi itu skrg ada di dpn ku. Datang sendiri2 dan kemudian duduk
gelisah di dpn ku. Entah apa yg terjadi, bahasa tubuh mereka gelisah,
namun mata berbinar. Sdg kita tahu mata sllu lbh jujur dr organ tubuh
manapun.
"Kami saling jatuh cinta Tadz.." si pemuda buka suara, sementara gadis disebelahnya kian dlm tertunduk.
Hening. Aku masih menunggu.
"Mushola fakultas, rapat2 di BEM, gelora semangat di jln demonstrasi
menyuburkan cinta kami." Lagi si pemuda dg penuh gelora asa.
Aku msh diam menunggu krn yakin mrk blm selesai. Benar saja, kali ini si
gadis yg bicara. Ttp dg mata yg terpekur ke lantai dia berujar,
"Cinta kami tak beroleh restu. Lingkungan menghujat kami, seolah kami
telah berbuat nista. Jln dakwah yg selama ini kami pilih justru skrg
menjadi beban buat kami. Ustadz bantu kami, apa yg harus kami lakukan?"
Aku meradang. Marah. Ini cinta suci. Asmara putih. Karena dihati
siapapun cinta yg suci dan tulus itu singgah, kita seharusnya mengasihi
pemilik hati itu.
Dua org yg jatuh cinta pasti mengalami
goncangan jiwa maha dahsyat. Tak ada tidur. Tak ada lelah. Tiada takut.
Tiada jarak. Tiada aral. Yg ada hnya hasrat. Rindu. Gelisah. Puisi.
Keindahan. Pesona. Puisi adlh busur2 panah cinta yg dikirim arjuna pd
kekasihnya. Sedang angin adlh pembawa pesan kerinduan yg tak mengenal
masa.
Bagi org2 yg jatuh cinta tak ada lg aku-kamu. Yg ada
hanya kita. Satu tak terpisahkan. Laksana sungai dg arusnya, api dan
panasnya, laut dg pantai. Atau laksana badar dg lintangnya.
Tidakkah mereka--org2 yg mencela itu--pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda, "Tak ada jln keluar yg lbh baik utk dua org yg saling jatuh
cinta melainkan pernikahan"
@elska
Januari 2014,
Pengantar menuju Badar Lintang..
No comments:
Post a Comment