Friday, November 2, 2012

T, M, dan E *



Apa sih kepanjangan inisial T, M, dan E diatas? :D Ini bikin artikel kok kayak bikin tebak-tebakan sih! :) Oke sebelum lebih lanjut saya jabarkan kepanjangan inisial diatas saya akan kabarkan cerita berikut.
-----------
"Suki seorang pecinta kuliner. Ia senang bereksperimen membuat berbagai kue atau makanan hasil karya tangannya sendiri. Suatu hari ia menemukan padupadanan resep tahu crispy yang menurutnya sangat lezat dan penuh inovasi. Dengan berbekal kemampuan tersebut ia memberanikan diri membuka sebuah gerai sederhana -sesuai dengan budget tabungannya- di dekat keramaian tak jauh dari rumah tempat tinggalnya.
Dan benar saja dalam waktu singkat banyak peminat menyukai tahu crispy olahannya. Pundi-pundi rezekinya pun menghampirinya. ia terus meningkatkan produksi perharinya dan selalu sukses habis. Suatu hari ada seorang pembeli yang nyeletuk, "Pak Suki tidak membuka cabang lagi?". Jawabannya klasik,"Tidak pak, saya ingin resep ini tetap original di sini saja!".
-----------
Suki masih yakin dengan keahliannya, dan merasa cukup dengan pendapatannya saat ini. Ia masih kuat dan mampu meng-handle usahanya. Dari sinilah kita dapat menyimpulkan Suki masih berada di kuadran T atau TEKNISI. Dalam arti ia bekerja dengan tenaga, pikiran dan keahliannya sendiri.  Tetapi mari kita coba lihat bagaimana hasilnya?.

 Seorang Teknisi ( T )  berpikir kekinian, bagaimana kondisinya hari ini. Gawatnya, terkadang melupakan kejadian yang akan dan mungkin terjadi di MASA DEPAN (Future). Masa depan pasti akan menghapiri seorang ( T ) entah mengenai kesehatan, keluarga, dan lain sebagainya.

Bagaimana bila Suki sakit? Tentu Warung tahu crispynya akan tutup dan akan beroperasi lagi ketika ia sudah merasa sehat dan siap berjualan kembali.  Sekali dua kali mungkin pelanggan tak masalah, namun apabila Suki telah beranjak tua pasti ini akan terjadi berkali-kali. Tentu pelanggan yang tadinya sudah datang ke warung miliknya akan kecewa. Apabila terus menerus terjadi  dampaknya bukan hanya pelanggan yang terus berkurang, pastinya omzet juga.

Selain itu, semakin hari akan lahir warung-warung tahu crispy yang melebihi warung milik Suki. Dengan berbagai varian yang lebih beragam, pelanggannya akan mulai melirik warung yang mulai berkembang. Hebatnya, saingan Suki mulai membuka cabang-cabang baru di setiap pusat-pusat keramaian. Bertambahlah keterpurukan Suki.

Nasi sudah jadi bubur, Suki-pun tak dapat disalahkan. Tetapi marilah kita belajar dari pengalamannya. Bahwa ketika kita membuka usaha dalam posisi ( T ) Teknisi, maka setelah produk atau jasa kita dapat diterima pelanggan. Segeralah untuk memasuki posisi ( M ) Manajer.

Ya, M adalah Manajer, dimana si T tadi sudah harus mulai mengurangi porsi T dan mendelegasikan kepada T, T yang lainnya. Kini ia sudah harus Me-Manage Usahanya sebagai pimpinan. Ketika sistem sudah teruji dan semakin berjalan dengan baik, maka posisi (M) harus mulai didelegasikan kepada orang lain yang mampu memimpin usahanya. Kini ia harus sudah masuk pada posisi ( E ) Entrepreneur.

Di posisi E inilah ia akan mulai mengembangan atau melebarkan sayap-sayap usahnya menjadi bercabang-cabang dengan merekrut posisi T dan M yang handal dan siap menjalankan bisnisnya.

Biarlah T merasa ia bisa mengaplikasian ilmunya dalam sistem bisnis anda, si-Manager mampu menyelesaikan setiap masalah dan tantangan yang sedang dihadapinya dan Anda si E terus mengembangkan bisnis Anda tanpa harus memikirkan masalah yang sudah diselsaikan oleh M didalam bisnis Anda. Bismillah, Yuk jadi E! *Di Olah dari berbagai Sumber



 http://kripikyayan.blogspot.com
 olah-oleh kata Khas Yayan

No comments:

Post a Comment