Thursday, March 6, 2014

Cara Memandang Ujian Rizki Harta

Cara Memandang Ujian Rizki Harta.

Dua poros yang harus ada dalam menempuh kehidupan, syukur dan sabar.

A. Keduanya Baik

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan didapatkan kecuali oleh seorang mukmin.

Apabila ia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu adalah kebaikan baginya.

Dan jika ia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Itu juga merupakan kebaikan baginya...” (HR. Muslim)

Syukur dan sabar, juga berlaku dalam sikap kita memandang rizki.

B. Salah Pandang

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ كَلَّا

“Adapun manusia, apabila Rabbnya menimpakan ujian kepadanya dengan memuliakan dan mencurahkan nikmat kepadanya maka dia mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakanku’

Dan apabila Dia mengujinya dengan membatasi rizkinya niscaya dia akan mengatakan, ‘Rabbku telah menghinakanku’

"Sekali-kali bukan demikian” (QS. al-Fajr :15-17)

Sesungguhnya kelapangan harta dan kesempitannya, keduanya adalah ujian.

Bukankah Fir'aun dan Qorun memiliki banyak harta namun terperdaya...?

Bedakan dengan kedermawanan sahabat kaya raya 'Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu..

Bukankah para sahabat radhiyallahu 'anhum dan para ulama' rahimahumullah banyak yang miskin papa...?

Namun keimanan menghujam di dada...

Yang membedakan semuanya adalah cara memandang ujian rizki harta.

Bagaimana dengan kita...?!

@sahabatilmu

----¤¤¤----

Selamat pagi, selamat beraktifitas untuk mencari Rizki & menggapai Ridho-Nya

No comments:

Post a Comment