Hmm…pagi ini seperti biasa mata terbangun dari tidur.
Lepas dari bala langit hitam. Ah, Alhamdulillah udara masih sejuk.
Kubuka pintu depan kamar. Kebiasaanku, kuambil
buku ku bawa keluar rumah.
Motor grand 93-an menemaniku duduk bersandar diatasnya.
Kupegang erat buku itu. Terbuka halaman-demi halaman
dan terbanglah imajinasiku ke alam alur sejuta cerita
buku tersebut.
Jalan masih sepi bahkan langit masih gelap,
matahari muncul 3 jam lagi.
Yang kulihat seorang pemudi tetanggaku menyalakan
lampu kamarnya yang dapat kulihat dari
teras rumah yang tingginya hanya 1,5 meter itu.
Sebentar kemudian, terdengar lantunan ayat-ayat Allah
walau agak terbata halus dan pelan.
Pemudi berusia 18 tahun. Di pagi 3 jam sebelum terang.
Alhamdulillah, pagi ini imajinasiku terbang
dengan buku dan sandaran diatas motorku ditemani
alunan bahasa indah.
Ah...semakin bermakna saja pagi ini.
Sejumput pertengahan buku,
kututup dan tak mau pagi ini terlewat begitu saja.
Aku pun ingin bertemu dengan si Empu Malam.
Berbisik mesra. Mengungkap Syukur Hari kemarin.
Dan memohon untuk esok hari.
Kumasukkan buku ke lemarinya tempatnya tertidur
sebelum kuambil dan kubaca kembali.
Ah bukuku kau hidup bila di buka si pemilik
dan si pembaca. Bila tak di buka kau tak lebih
benda mati. Dibarisan rapih buku lainnya.
Pagi ini menjadi lebih indah,
sahutan ayat-ayat cinta Allah untuk hambanya
mengalun dari dua pemuda.
Di pagi hari menjelang matahari terbit 3 jam lagi.
Indahnya apabila semua tetanggaku membalas
bacaan surat cinta Allah untuk Manusia
saling bersahutan.
Semoga Pagi Hari Awal Tahun 2008
akan menjadi keindahan saling
bersahutan ayat-ayat cinta Allah SWT
untuk hambanya selalu terdengar.
- rumah ide -
– sebuah hikmah -
- al iyan – 14.00 – 31 Des 2007 -
--------------------------------------
Artikel adalah original buatan saya, karena Multiply akan menghapus feature BLOG
maka saya pindahan content Blog saya ke Blogspot ini.
Source: http://ya2nya2n.multiply.com
|
Add caption |
No comments:
Post a Comment