Senin
03 Desember 2007, kaki ini melangkah menuju ke sebuah kampus ternama di
Indonesia di bilangan Depok. Sebuah acara bedah buku yang kudapatkan
informasinya dari sebuah email mahasiswa kampus tersebut.
Ratusan
mahasiswa dan mahasiswi telah memenuhi kursi yang disediakan panitia.
Ada keanehan di sana dan pertanyaan yang menyeruak dalam bahkan penulis
yang buku novelnya sedang di bedah-pun juga menanyakan di sela
pembukaan.
Pertanyaannya
adalah: “Kenapa yang mengadakan acara ini adalah Fakultas Ekonomi?
Bukannya seharusnya yang mengundang adalah Fakultas Ilmu Budaya dan
jurusan Bahasa Indonesia?” Peserta bedah buku pun tersenyum sampai
tertawa. Celetukkan sesekali menggema di ruangan,”Ingin belajar strategi
marketingnya biar jadi buku bestseller, kang abik!”.
Kang
Abik tersenyum. Kebetulan bedah buku ketika cinta bertasbih 2 yang baru
rilis menghadirkan langsung penulisnya Habiburrahman El Shirazy atau
lebih dikenal kang abik. Acara pun mengalir dengan penuh semangat
diselingi cerita tentang latar belakabng buku tersebut ditulis. Hingga
sampailah sesi tanya jawab. Ada satu pertanyaan yang sepertinya layak di
kutip penuh untuk oleh-oleh bedah buku senin sore hingga maghrib
tersebut.
Seorang
mahasiswa PNJ menanyakan ramuan-ramuan menulis sukses kang abik dalam
menulis sehingga bestseller? Kang Abik menjawab berurutan dari tiga
pertanyaan dilanjutkan menjawab pertanyaan cerdas salah seorang peserta
ini. Dengan perlahan beliau menjawab:
Ramuan-ramuan rahasis sukses saya menulis ada empat, yaitu:
PERTAMA: Saya hanya akan menulis dengan segala sesuatu
apa yang saya kuasai/ketahui.
“Cairo
menjadi setting kisah novel karena saya kuliah disana dan menguasai
seluk beluk cairo. Bahkan saya berpendapat kalau saya di suruh mencari
kucing yang lepas di cairo pasti saya mengetemukannya dibandingkan kalau
saya disuruh mencarinya di Jakarta. Jadi menulislah dengan awal sesuatu
yang kita kuasai/ketahui.”
KEDUA : Lakukan RISET untuk menguatkan argumen
ilmiah dari tulisanmu
“jadi
saya akan lebih mudah menulis skripsi dengan tema yang saya kuasai dan
akan mengalir dalampembuatan skripsi dibanding saya mengambil tema
skripsi yang tidak kuasai maka akan lama dan mungkin sekali tidak
selesai.”
KETIGA : Tulislah dengan sepenuh HATI, JIWA dan PENGHAYATAN.
“Saya
menulis dengan merasakan secara dalam bagaimana ketika AZZAM di daulat
menggantilkannya membaca kitab di pesantren KH Luthfi ayahnya Anna
Althafunnisa tanpa persiapa. Dan yang pasti kikkuk, grogi namun dapat
mengatasinya karena sudah menguasai kitab tersebut”.
KEEMPAT : Rapihkan dengan PIKIRAN
“Yaitu edit kembali kosakata, EYD, makna kata, dan semua teknik dan teori yang baku sesuai EYD-nya.”
Semua
peserta terlihat tersenyum puas mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
kang Abik. Di akhir satu buku berjudul “Nyanyian Cinta” di bagikan ke
stu peserta karena dapat menjawab soal yang di berikan olehnya. SELAMAT MENULIS.
- al iyan –
- rumah ide –
- 05 des 2007: 00.00 -Artikel adalah original buatan saya, karena Multiply akan menghapus feature BLOG maka saya pindahan content Blog saya ke Blogspot ini.
Source: http://ya2nya2n.multiply.com/journal/item/1/TIPS-SUKSES-MENJADI-PENULIS-ALA-HABIBURRAHMAN-EL-SHIRAZY
wah, ini saya yg cari, akhirnya jumpa juga, walau telat rasanya tdk rugi membacanya. terima kasih full atas artikelnya ya. :)
ReplyDelete@ayla Alhamdulillah semoga bermanfaat di share aja juga boleh :)
ReplyDelete