for everyone |
Selalu
saja ada peran si Jahat, si Baik Hati, si Penunjuk Jalan, si Jagoan,
dan si Tidak Jahat namun juga tidak Baik tetapi Nyebelin. Semuanya
lengkap ada dalam novel ini. Lembar demi lembar dengan diksi yang
terjaga tak perlu mengerutkan dahi karena begitu gurih untuk dibaca,
dicerna, dan di imajinasikan oleh pembacanya.
Bisakah anda bayangkan sebuah pertemanan sejak masa kecil di desa terpencil GUnung Kidul yang telah terkubur tepatnya berlalu selama 20 tahun masih di jaga oleh Prof. Kinanthi Hope, seorang professor Amerika yang buku-bukunya digandrungi pembacanya. NAmun tahukah anda? Bahwa Kinanthi Hope adalah seorang Indonesia yang mendapatkan suaka politik di Amerika. Ceritanya amat panjang sampai bisa menjadi seperti itu kisahnya.
BErawal dari mengelana, saya menyebutnya “dipaksa keadaan untuk mengelana” maksudnya dijual dengan 50 Kg beras untuk diadopsi kelauarga kaya di bandung. Awalnya disekolahkan, namun hingga terjebak dalam kubangan mafia-mafia penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Disinilah perjalanan yang amat kompleks dialami Kinanthi. Dibumbui dengan kisah roman yang tiada henti dengan 100 lebih surat dikirimkan kepada “Ajuj” teman SD nya dahulu yang terpisah dengan sangat dramatis, (berlari-lari, menangis, meratapi) kalau baca sekuel yang ini jadi ingat film romeo Juliet versi Indonesia yang diperankan oleh RAno Karno, pokonya sangat dramatis. Untungnya saya tidak menangis, he he he he.
Setelah perjalanan panjang, mendapat suaka politik, berhasil menjadi professor, menulis banyak buku ilmiah yang bestseller di New York. Prof. Kinanthi Hope tak bisa juga melupakannya “Ajuj” pemuda desa yang bahkan tak lulus SMP. HIngga sebuah autobiografi berbentuk fiksi ia ciptakan. Disinilah perjalanan panjang itu kembali ke tanah kelahiranya, di Gunung Kidul, kembali mencari “Ajuj”….dan kemudian kisahnya begitu menggetarkan.......
Kuberikan bintang 5 untuk novel ini
Selamat membaca……
Penulis : Tasaro GK
Pembaca : Yayan Supardjo --- nih sebenarnya inisiatif biar nimbrung --- heeheheh--
Editor : Yani Suryani
Penerbit : Salamadani
Tebal : 432 halaman
Harga : 59000 (versi gramedia tanpa diskon)
ISBN 13 : 978-979-18035-9-5
ISBN 10 : 979-18035-9-5
Bisakah anda bayangkan sebuah pertemanan sejak masa kecil di desa terpencil GUnung Kidul yang telah terkubur tepatnya berlalu selama 20 tahun masih di jaga oleh Prof. Kinanthi Hope, seorang professor Amerika yang buku-bukunya digandrungi pembacanya. NAmun tahukah anda? Bahwa Kinanthi Hope adalah seorang Indonesia yang mendapatkan suaka politik di Amerika. Ceritanya amat panjang sampai bisa menjadi seperti itu kisahnya.
BErawal dari mengelana, saya menyebutnya “dipaksa keadaan untuk mengelana” maksudnya dijual dengan 50 Kg beras untuk diadopsi kelauarga kaya di bandung. Awalnya disekolahkan, namun hingga terjebak dalam kubangan mafia-mafia penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Disinilah perjalanan yang amat kompleks dialami Kinanthi. Dibumbui dengan kisah roman yang tiada henti dengan 100 lebih surat dikirimkan kepada “Ajuj” teman SD nya dahulu yang terpisah dengan sangat dramatis, (berlari-lari, menangis, meratapi) kalau baca sekuel yang ini jadi ingat film romeo Juliet versi Indonesia yang diperankan oleh RAno Karno, pokonya sangat dramatis. Untungnya saya tidak menangis, he he he he.
Setelah perjalanan panjang, mendapat suaka politik, berhasil menjadi professor, menulis banyak buku ilmiah yang bestseller di New York. Prof. Kinanthi Hope tak bisa juga melupakannya “Ajuj” pemuda desa yang bahkan tak lulus SMP. HIngga sebuah autobiografi berbentuk fiksi ia ciptakan. Disinilah perjalanan panjang itu kembali ke tanah kelahiranya, di Gunung Kidul, kembali mencari “Ajuj”….dan kemudian kisahnya begitu menggetarkan.......
Kuberikan bintang 5 untuk novel ini
Selamat membaca……
Penulis : Tasaro GK
Pembaca : Yayan Supardjo --- nih sebenarnya inisiatif biar nimbrung --- heeheheh--
Editor : Yani Suryani
Penerbit : Salamadani
Tebal : 432 halaman
Harga : 59000 (versi gramedia tanpa diskon)
ISBN 13 : 978-979-18035-9-5
ISBN 10 : 979-18035-9-5
No comments:
Post a Comment