Wednesday, September 19, 2012

Hikmah Temukan Teman Sejati

Anakku, sudah saatnya kau mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Seorang teman baik, yang membantumu untuk menjadi orang baik. Dan saling menampakkan akhlaq yang mulia di antara kalian.Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga”.*

Percakapan diatas terjadi antara seorang raja yang adil dan sholeh di negara kurdistan dan anaknya yang beranjak dewasa. Sang Raja ingin anaknya mencari teman sejati yang bisa di ajak bercinta untuk surga. Yaitu teman sejati yang benar-benar mau berteman dengan anaknya, bukan karena posisinya sebagai anak raja, tetapi benar-benar karena kemurnian cinta untuk surga yang tercipta dari keikhlasan hati yang terdalam. Sehingga dengan dasar itu anaknya akan mencintainya juga dengan keikhlasan. Benar-benar karena cinta kepada Allah.

Di dunia serba metropolis ini pasti kita akan bertanya bagaimana bisa mencari teman sejati yang seperti digambarkan seorang raja kepada anaknya. Nampaknya sangat mustahil. Dunia digital saat ini membawa setiap manusia menjadi individual walaupun mengaku memiliki seribu teman. Berkumpul karena tidak enak dengan orang disekitarnya karena tak mau disebut manusia individualis. Jadilah di setiap perbincangan dengan teman-temannya menjadi begitu cepat dan hampa. Zaman telah menggerus makna teman sejati. Definisi teman sejati menjadi memasuki wilayah abu-abu.Yang menyedihkan adalah antara teman yang satu dan yang lainnya tidak terpikir sama sekali apakah teman sejati itu. Lengkaplah kini dunia, bertambah individualis.

Tentu saat ini kita semua akan bertanya benarkah ada cara untuk dapat mengetahui apakah teman yang ada disekitar kita adalah teman sejati yang digambarkan seorang raja tadi. Dikisahkan dengan titah ayahnya, anak sang raja mulai mencari teman sejatinya. Ia memulai dengan mengundang makan pagi teman-teman di sekitar istana yang biasa menjadi temannya bermain sehari-hari. Di pagi itu anak raja sengaja berlama-lama menyediakan hidangan pagi itu kepada temannya yang sudah berkumpul di ruangan istana. Karena begitu lama  ada temannya yang sebagian besar anak pejabat itu tak sabar. Ada yang pulang, ada yang berbicara keras menanyakan makanan yang belum disediakan. Anak raja membuat tiga butir telur rebus untuk menguji benarkah teman-teman yang diundangnya makan pagi dapat dijadikan teman sejatinya. Setelah begitu lama anak raja menghidangkan tiga butir telur rebus. Serentak temannya yang tersisa berkata keras dan ada yang memukul meja. Karena tak puas dengan hidangan yang disediakan karena terbiasa makan dengan hidangan yang mewah. Akhirnya temannya pergi meninggalkannya. Anak raja kemudian berkata bahwa mereka bukan teman sejatinya.

Esok hari setelah tak menemukan teman sejatinya di sekitar istana anak raja meminta izin untuk mencari teman sejatinya di luar istana. Setelah berjalan sepanjang pagi ia tak menemukan satupun orang. Di jalan setapak pinggir hutan ia melihat seorang anak muda berwudhu tayamum lalu melakukan sholat dua rakaat. Anak raja memperhatikan dengan seksama hingga selesai. Lalu di hampirilah pemuda itu danmenanyakan sholat apa ia di pagi menjelang siang ini. Pemuda menjawab ia menunaikan sholat Dhuha. Pemuda menceritakan pula bahwa pekerjaannya adalah pencari kayu membantu ayahnya. Saat anak raja memintanya untuk menjadi temannya, anak pencari kayu mengatakan bahwa ia tak cocok berteman dengan anak raja itu. Anak raja lalu menyambutnya dengan menawarkan untuk menjalani pertemanan yang ditawarkan terlebih dahulu. Juga menjelaskan bukankan kita hamba Allah juga dan hanya takwa yang memuliakan seseorang di hadapan Allah. Akhirnya anak pencari kayu bersedia. Sepanjang hari anak raja di ajarkan memancing, memanah, dan belajar seluk beluk hutan dari anak pencari kayu yang telah terbiasa dengan kehidupan dihutan. Sore hari anak raja di undang makan di rumah anak penebang kayu. Di sediakanlah sepotong roti tawar dan garam. Mereka berdua makan lahap setelah aktivitas sepanjang hari ini. Andaikan anak raja tidak mengingat pesan ayahnya ia pasti akan meminta untuk menambah roti lagi tapi ia mengurungkannya karena siapa tahu anak pencari kayu sedang mengujinya apakah pantas untuk dijadikan teman sejatinya. Akhirnya anak raja memutuskan untuk mengundang anak penebang kayu untuk makan pagi di istananya esok pagi.

Pagi hari anak penebang kayu telah berada di dalam istana megah. Disambut dengan baik oleh anak raja. Lalu anak raja masuk kedalam. Merebus tiga butir telur untuk dihidangkan namun di perlambatnya agak lama. Anak penebang kayu menunggu sabar karena telah terbiasa tidak makan. Mukanya cerah dan bersinar  memperlihatkan bahwa kecerdasan dan kebaikkan akhlaq menyertainya. Setelah sekian lama anak raja muncul dan membawa hidangan tiga butir telur rebus. Di persilahkannya anak penebang kayu untuk makan. Anak penebang kayu mengambil satu butir telur dan mengupasnya perlahan. Anak raja juga mengikuti mengambil telur pertamanya mengupas dan memakan dengan lahap dilanjutkan dengan telur ketiga dan habis dimakan. Anak penebang kayu baru selesai mengupas telur bagiannya. Anak raja memperhatikan dengan seksama ingin melihat apa yang akan dilakukan dengan telur bagian temannya itu. Anak penebang kayu tidak lantas memakan telur bagiannya. Diambilnya pisau dan membelahnya menjadi dua bagian. Sebagian di berikan kepada anak raja. Dengan segera anak raja itu memeluk temannya dan menangis terharu. Ia mengatakan kepada anak pencari kayu bahwa teman sejatinya ada di hadapannya kini yang sedang di peluk erat-erat.

Begitulah kisah seorang anak raja yang sedang mencari teman sejatinya. Hal diatas sepertinya telah hilang di dunia global saat ini. Terkadang ada teman yang seperti dikisahkan kisah diatas. Berteman ketika temannya memiliki kedudukan penting namun ketika sudah tidak menduduki posisi penting segera meninggalkannya seperti tidak pernah saling kenal mengenal. Semoga kisah diatas dapat menjadi pencerah untuk kita semua. Semoga juga, hari ini kita semua bertanya kembali sudahkah kita mencari teman sejati yang sesungguhnya. Wallahu ’alam bishowab.

--------------------------------------
Artikel adalah original buatan saya, karena Multiply akan menghapus feature BLOG
maka saya pindahan content Blog Multiply saya ke Blogspot ini.

Source: http://ya2nya2n.multiply.com

No comments:

Post a Comment