Benarkah
saat ini arti lemah lembut hatinya adalah yang telah terjadi dalam
kenyataan diatas. Apakah sudah terjadi dekadensi makna lemah lembut
hatinya dan bergeser jauh melampaui hakikat sebenarnya. Lalu
manusia-manusia itu mendefinisikan islam yang kaffah sebagai yang
lemah-lemah, dan lembut-lembut juga dikatakan tak berdaya.
Sebenarnya
definisi ini tak harus mengemuka karena semuanya telah jelas tak usah
lagi di definisikan. Islam telah mengajarkan kepada para sahabat akan
definisinya. Umar Ibnul Khattab manusia yang dikenal sangat keras dan
kejam sebelum menerima hidayah. Titik balik ketika akan melabrak Fatimah
binti Khattab yang merupakan adik kandungnya disebabkan keluarga
adiknya tersebut telah masuk Islam tetapi sesampainya di kediaman
adiknya tersebut Umar mendengar lantunan ayat-ayat yang mirip dibaca
para sahabat nabi lainnya yang telah masuk Islam. Dengan semakin geram
dan kasar di pukulnya adik kandungnya itu. Namun setelah melihat darah
yang mengucur dari kening adiknya ia menahan amarahnya dan berkata, ”Kalau
begitu, berikan lembaran syair yang telah kudengar tadi agar aku dapat
mempertimbangkan apa yang telah diajarkan Muhammad keadamu”. Lembaran itu diberikan adiknya dan berisi tulisan surat Thaha, setelah dibaca Umar berkata, ”Alangkah indahnya kata-kata ini dan alangkah mulianya.” Sejak
saat itu Umar meminta di pertemukan dengan Nabi Muhammad dan membaca
dua kalimat syahadat. Dan Umar yang terkenal kasar dan kejam berubah
menjadi lemah lembut hatinya kepada siapapun yang meninggikan agama
Allah SWT. Namun tetap keras terhadap kaum yang memusuhi Islam.
Islam
yang telah menjadikan Umar yang keras dan kejam menjadi lemah lembut
hatinya. Juga mengajarkan Sahabat Abu Bakar yang terkenal lemah lembut
dan tak gagah sebelum masuk Islam, namun ketika Islam telah memenuhi
seluruh aliran darah menjadikan beliau begitu gagah, tegas dan kuat
untuk membela dan maninggikan Islam.
Lalu
bagaimana dengan manusia kekinian yang mengaku Islam namun dengan
lantang dan tinggi berani mengkritisi ayat-ayat Allah dan membuat
opininya sendiri. Dengan bahasa bernada tinggi. Apakah benar manusia
yang berani melakukan hal diatas dapat dikatakan mengikuti kebenaran
Islam. Apakah saat ini akan sulit menemukan manusia yang benar-benar
lemah lembut hatinya karena merasakan ruh islam dalam setiap tarikan
nafasnya. Semoga kita semua termasuk manusia yang lemah lembut hatinya
karena cahaya Islam telah memenuhi seluruh tubuh ini sebagaimana Abu
Bakar dan Umar Ibnul Khattab. Wallahu a’lam bishowab....
--------------------------------------
Artikel adalah original buatan saya, karena Multiply akan menghapus feature BLOG
maka saya pindahan content Blog Multiply saya ke kripikyayan.Blogspot.com ini.
Source: http://ya2nya2n.multiply.com
No comments:
Post a Comment