Wednesday, September 19, 2012

(LOMBA BLOG BALAI BAHASA BANDUNG) Menolak Aksen British dan Amrik


Nov 9, '09 10:18 AM
for everyone
Iedhul Adha 2007 saya pergi menuju Surabaya, Solo dan Jogjakarta. Tugas kantor. Cukup percaya diri saya menuju ketiga kota tersebut. Alhamdulillah sewaktu masih kuliah saya termasuk aktif di sebuah organisasi kemahasiswaan yang memiliki ikatan hampir di seluruh kampus di Indonesia. Saya tidak akan membicarakan bagaimana pekerjaan saya disana. Kali ini ada hal yang masih teringat hingga tulisan ini dibuat.

Surabaya.
Saya bertemu dengan seorang sahabat, Ario. Mahasiswa Universitas Airlangga semester akhir. Penerimaannya, pelayanannya benar-benar membuat bangga menjadi bangsa Indonesia. Benar-benar sangat Jawa (maksudnya: sangat halus, cekatan, ditambah logat yang khas). Bahasa Jepang dan  Inggrisnya, saya kira menjadi santapan empuknya mengingat tulisan di blog dan di status YM-nya berbau dua bahasa tersebut. Selama di Surabaya kami tetap berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Tetapi! Khas, sangat khas. Seperti orang melayu berbicara dengan Bahasa Inggris maka ia akan beraksen Melayu. Begitu juga dengan Ario. Ia beraksen asli Jawa Timuran. Medok. Indah menurutku aksen itu dan apabila dilebur dengan bahasa pergaulan dunia Bahasa Inggris, ditambah Bahasa Jepang yang sedang dipelajarinya saya membayangkannya akan menjadi suatu bahasa yang khas dan mudah dipahami masyarakat. Tentunya berdampak akan lebih mudahnya mempelajari dan menguasai Bahasa Inggris dengan meleburnya kedalam aksen Jawa Timuran.

Solo.
Di kota ini saya tak lama. Dan tak singgah untuk menginap disana. Hanya berhenti untuk makan siang setelah perjalanan yang cukup panjang dari Surabaya ke Solo dengan Travel Minibus.  Kebetulan sekali dekat sebuah kampus Islam di Solo. Banyak mahasiswa yang duduk di rumah makan siang itu. Sambil makan saya memperhatikan meja-meja yang disatukan dan di isi oleh hampir satu kelompok berisi 15 mahasiswa. Inggris! Ya mereka saling berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Uniknya, lagi-lagi saya menemukan Bahasa Inggris dengan aksen khas Orang Solo Asli. Ah, Indah. Lestari budayanya dan makin kaya, karena sampai aksen bahasa pergaulan dunia di terapkan dengan Logat khas Solo.

Jogjakarta.Perjalanan saya lanjutkan. Rencananya saya akan menginap satu malam di Jogja. Teman yang menjadi pimpinan cabang Jogja sudah siap menyambut. Tetapi sudah malam sekali sampai di Jogja. Jadi hanya sebentar saja berbincang dan langsung menuju kamar untuk istirahat. Esok pagi kami berencana menuju sebuah rumah pondok yatim yang mengasuh anak yatim piatu korban gempa Jogja. Sambutanya tak berbeda dengan sambutan yang diberikan saat di Surabaya. Ada beberapa mahasiswa yang menjadi sukarelawan disana. Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Sebuah acara di mulai. Sangat Formal. Ketua Pondok ceramah. Menarik. Ia menyisipkan Bahasa Inggris didalam ceramahnya. Anak-anak pondok semangat. Tetapi lagi-lagi Bahasa Inggris dengan aksen khas Yogya.

Dari ketiga tempat yang saya kunjungi dan masing-masing menyimpan kekayaan budaya yang sangat kaya memberikan inspirasi kepada kita semua bahwa betapa pentingnya menjaga ke-khas-an yang kita miliki. Bayangkan bila Bahasa Inggris Malay (Bahasa Inggris dengan logat melayu) sudah terkenal di seantero Asia. Maka sebentar lagi akan ada Bahasa Inggris Suroboyoan, Bahasa Inggris Solo-an, Bahasa Inggris Jogja-an dan masih banyak dialek khas bahasa daerah yang bisa diterapkan untuk meleburkan Bahasa Inggris, dan saya yakin suatu saat Indonesia akan mendapatkan suatu benang merah dengan menyatukan kekayaan khas dari dialek bahasa daerah yang dimilikinya menjadi suatu Bahasa Inggris Indo (saya menyebutnya demikian) yang akan terkenal di seantero dunia layaknya Bahasa Inggris logat Melayu. Kedepannya kita tidak akan dipusingkan dengan aksen British atau Amrik saat berbicara bahasa Inggris, karena kita telah siap meleburkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris menjadi kaya dan mudah di kuasai Masyarakat Indonesia.
-Yayan Supardjo-
-Tulisan ke-2: Dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Balai Bahasa Bandung -

--------------------------------------
Artikel adalah original buatan saya, karena Multiply akan menghapus feature BLOG
maka saya pindahan content Blog Multiply saya ke http://kripikyayan.Blogspot ini.

Source: http://ya2nya2n.multiply.com

No comments:

Post a Comment