[Lomba Blog Balai Bahasa Bandung] Mendobrak “Mediocre” Bahasa Indonesia | for everyone |
Semenjak menjadi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia semakin memperkaya khasanah khas yang dimiliki. Perkembangannya dimulai dari Ejaan van Ophuijsen (1901) menjadikan bentuk ejaan yang khas seperti jang, sajang, pajah, goeroe, oemar, itoe, ma’mur (ada tanda diakritik). Bergulirnya waktu 46 tahun kemudian Ejaan Soewandi atau masyarakat waktu itu lebih mengenalnya dengan nama ejaan Republik menggantikan ejaan sebelumnya. Penyempurnaan dilakukan terhadap ejaan sebelumnya dengan mengganti ejaan oe dengan u seperti goeroe menjadi guru, itu, umur. Pada kata dengan diakritik (tanda:’) diganti dengan huruf k seperti pada ma’mur menjadi makmur. Semakin berkembangnya penggunaan bahasa Indonesia saat itu dan bukan hanya Indonesia namun bangsa melayu juga mulai mengadakan kerjasama. Dari kerja sama tersebut pada akhir 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Syeh Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan Melindo.
Perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat seiring perkembangan karya sastra dan revolusinya menjadi angkatan-angkatan sastra makin memperkaya bahasa Indonesia. Pada
tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan
pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan
Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Kemudian makin dilengkapi melalui Panitia
Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat
putusannya tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972 (Amran Halim, Ketua),
menyusun buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. Setelah itu,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975
memberlakukan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan sampai saat ini.
Bila
merunut sejak tahun 1901-1972 merupakan waktu yang panjang
menyempurnakan Bahasa Indonesia menjadi EYD baku. Hingga 2009 seluruh
masyarakat Indonesia menggunakannya dalam bahasa formal. Banyak
budayawan dan penulis sastra juga menggunakannya dengan seksama. Namun
ada hal yang perlu di waspadai apabila Bahasa Indonesia akan menjadi
tidak berkembang apabila puas pada EYD. Bahasa Indonesia tidak boleh
berhenti memperkaya dirinya dan menjadi bahasa Mediocre (Baca: Standard/rata-rata). Sudah saatnya mulai
memperhatikan perkembangan bahasa yang digunakan oleh penggunanya baik
dari segi umur, suku, profesi, dan kebutuhan akan tingginya penguasaan
bahasa asing di masyarakat saat ini. Maksud dari mediocre disini adalah
jangan sampai bahasa Indonesia puas hanya pada EYD saja sehingga
terjebak pada khasanah kekayaan yang saat ini tercipta di masyarakat
luas. Sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang standard atau
rata-rata, singkatnya kaku dan tidak berkembang.
Penggunaan Bahasa Indonesia belum mampu menjadi system yang mampu
menstimulus penggunanya meleburkan Bahasa Asing dan menguasainya dengan
baik dari kedua bahasa yang digunakan berkomunikasi. Penyempurnaan EYD
harus segera kembali dilakukan karena telah ketinggalan oleh kemajuan
bahasa yang digunakan di masyarakat saat ini dan tahun-tahun mendatang.
Dalam
sebuah acara resmi dialog OSIS dengan pihak sekolah disebuah sekolah
negeri contohnya. Salah satu ketua OSIS menyampaikan sambutannya, “Bro and Sist, sekalian saatnya osis outstanding breaktrouhgt and must be always number one…”
Bahasa Indonesia tak bisa menafikkan bahwa penetrasi bahasa asing telah
menyatukannya menjadi bahasa yang lugas bagi pendengarnya.
Hal ini bisa menimbulkan banyak
pro dan kontra bertanya apakah apabila penetrasi Bahasa Asing masuk ke
dalam Bahasa Indonesia akan menggerusnya menjadi hilang dan tak akan
digunakan lagi oleh masyarakat? Nampaknya ini pandangan yang terlalu
pendek. Padahal dalam menghadapi pergaulan dunia yang semakin terbuka
seharusnya Bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa yang mampu di adaptasi
oleh bahasa asing yang masuk. Maksudnya bila Bahasa Inggris memiliki
peranan dalam bahasa dunia maka ketika ia masuk Bahasa Indonesia mampu
melebur. Dampak positifnya tentu saja penggunanya akan memahami lebih
cepat dalam menguasai dua bahasa tersebut. Contoh yang paling berhasil
adalah Negara tetangga kita Malaysia dengan bahasa melayu namun terkenal juga dengan bahasa inggris-melayu. Dampak positif bagi masyarakatnya dapat berinteraksi dengan komunitas bahasa asing mereka sudah tak canggung lagi dalam berkomunikasi karena telah terbiasa meleburkan antara bahasa sehari-harinya dengan bahasa asing.
Membayangkan
seorang bapak tukang ojek sepeda ontel saat mendapatkan penumpang dari
Negara asing kemudian tukang ojek sepeda mengatakan, “Apa kabar, Sir. How are you today? Nice To Meet you, This morning Jakarta cerah, sir”. Si bule tadi akan tersenyum-senyum dengan pelayanan tukang ojek sepeda tadi. Penggunaan
bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah saat ini
juga telah berkembang. Sinyalemen menuju Bahasa Indonesia yang lebih
maju dan beradaptasi tinggi akan terus dinantikan Masyarakat. Karena
bahasa akan menjadi factor penting menuju Indonesia yang lebih maju.
Bahasa Indonesia yang disempurnakan tidak akan berhenti seperti sejak Ejaan van Ophuijsen (1901), Ejaan Soewandi, Ejaan Melindo dan Ejaan Yang Disempurnakan. Karena kekuatannya mampu mendobrak “mediocre” Bahasa Indonesia menjadi outstanding breakthrough mewujudkan individu-individu SDM Indonesia yang lebih maju menghadapi persaingan global.
- Yayan Supardjo –
--------------------------------------
Artikel adalah original buatan saya, karena Multiply akan menghapus feature BLOG
maka saya pindahan content Blog Multiply saya ke Blogspot ini.
Source: http://ya2nya2n.multiply.com
No comments:
Post a Comment